Kamis, 18 April 2013

LAPORAN UJI BAHAYA ROKOK


Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga tersusunnya tugas laporan ini.
Dalam penyusunan tugas laporan yang berjudul “UJI BAHAYA ROKOK” penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu penyusunan tugas laporan ini.
Penulis sudah bekerja keras agar laporan ini bisa sempurna, akan tetapi di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna dan tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu penulis berharap untuk mendapat kritikan dan saran yang membangun agar penulis bisa lebih baik lagi untuk membuat tugas laporan yang selanjutnya. Penulis juga berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.



Tertanda kelompok 4

Tim Penulis



BAB I PENDAHULUAN


1. Latar Belakang

Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga, membaca, menulis, mengarang,dan sebagainya.Di antara sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan manusia yang sangat merugikan bagi kesehatan mereka.Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok.
Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat kita,meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah.Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh kita.
Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan warga masyarakat dapat sadar dan segera meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang tidak baik.Karena bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan pelaku (perokok aktif) maupun kesehatan orang yang terkena paparan asap rokok perokok aktif (perokok pasif) sangat besar,karena zat beracun yang terkandung di dalamnya.

B.      Tujuan Penelitian
   Tujuan penelitian kali ini yaitu untuk mengetahui efek atau dampak asap rokok terhadap paru-paru dengan menggunakan alat yang dirangkai secara khusus.


Bab 2 Pembahasan
A. Hipotesa
   Rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak buruk bagi kesehatan. Diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), racun serangga (DDT), gas beracun (hydrogencyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi orang yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi. Pada zat rokok yang paling berbahaya yaitu Tar, Nikotin, dan Karbon Monoksida. Tar mengandung empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebab ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung.
            Oleh karena itu, kami melakukan pengujian untuk membuktikan secara langsung tentang bahaya asap rokok terhadap paru-paru.

B.      Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian
Waktu      : SELASA, 02 APRIL 2013 ( 10:00 - 11:30 )
Tempat    : Laboratorium SMA Negeri 1 Bontomarannu



BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan:
1.       Pipet
2.       Pipa U
3.      Kapas
4.      Pompa pengisap
5.      korek
6.      Rokok

Cara Kerja:
1.       Pada pipa U dimasukkan sedikit kapas putih.
2.       Masukkan pipet yang diikuti dengan menyumbat kedua ujung pipa U dengan     menggunakan kapas. Sumbat sampai benar-benar tidak ada cela.
3.      Pada ujung pipet bersambung dengan sebatang rokok.
4.      Selanjutnya rokok dibakar dan tekanlah pompa pengisap sehingga rokok menghasilkan asap lakukan terus menerus sampai rokok habis.
5.      Perhatikanlah kapas saat terkena asap rokok.
6.      Setelah rokok habis ambillah kapas yang berada di dalam pipa U tersebut dan amati yang terjadi.

Hasil Pengamatan
           Pada percobaan ini dengan menggunakan rokok yang bermerek class mild, maka kapas yang berada di dalam pipa U sedikit demi sedikit berubah warna menjadi kecoklatan saat terkena asap dari rokok. Jika dibandingkan dengan warna kapas sebelumnya sudah pasti akan terlihat jelas seperti pada gambar di bawah ini. Dan pH yang terdapat pada asap rokok yaitu pH 6 (asam).


BAB IV LAMPIRAN






BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan

Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih banyak mudharatnya (dampak negatifnya) dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiakan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka.Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.


LAPORAN PERNAPASAN PADA HEWAN


Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga tersusunnya tugas laporan ini.
Dalam penyusunan tugas laporan yang berjudul “PERNAPASAN PADA HEWAN” penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu penyusunan tugas laporan ini.
Penulis sudah bekerja keras agar laporan ini bisa sempurna, akan tetapi di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna dan tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu penulis berharap untuk mendapat kritikan dan saran yang membangun agar penulis bisa lebih baik lagi untuk membuat tugas laporan yang selanjutnya. Penulis juga berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.



Tertanda kelompok 4

Tim Penulis





BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pernapasan adalah pertukaran gas yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam tubuh. Hewan memiliki alat-alat pernapasan yang berbeda-beda. Mamalia, Reptilia, dan Amphibia memiliki saluran pernapasan berupa paruparu. Cacing (Annelida) dan Amphibia memiliki kulit yang berfungsi juga sebagai tempat pertukaran gas. Ikan mengambil oksigen yang berada di lingkungannya (air) dengan menggunakan sistem insang. Sebagian besar Arthropoda, terutama serangga, telah memiliki sistem saluran pernapasan. Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan kekurangan pada setiap mekanisme pernapasan yang dimiliki oleh setiap makhluk.
Serangga bernapas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang kecil setiap ruas-ruas tubuh yang disebut stigma atau spirakel. Udara dari spirakel melewati trakea, menujuke trakeol dan trakeolus. Trakeolus berukuran halus yaitu, 0,1 nano meter, ujungnyaa berbatasan dengan sel-sel tubuh, sehingga langsung terjadi difusi gas.

B. TUJUAN
1. Mempelajari pernapasan pada hewan
2. Melihat factor-faktor yang mempengaruhi jumlah kenutuhan oksigen pada hewan,pada saat bernapas.




BAB II PEMBAHASAN
A.     Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, peristiwa yang membuktikan bahwa jangkrik dan belalang bernapas dengan mengambil oksigen dari lingkungan ditunjukan adanya pergerakkan eosin kearah tabung specimen ( ke dalam) karena adanya penyusutan volume udara dalam tabung tertutup tersebut.
            Oksigen dihirup oleh jangkrik dan belalang, kemudian karbondioksida yang dikeluarkan diserap oleh Kristal NaOH. Begitu terus menerus sehingga udara dalam tabung berkurang dan eosin bergerak ke dalam. Jadi zat yang berperan dalam pembuktian tersebut adalah eosin yang mengalami pergerakan kearah tabung. Kemudian bisa dilihat dari pebedaan skala waktu yang ditempuh per satuan menit ditunjukkan bahwa belalang lebih cepat menghirup Kristal NaOH. Dari bentuk tubuhnya, belalang yang dijadikan praktikum ini adalah belalang yang terbilang cukup besar.sedangkan untuk jangkriknya ukuan sedang. Sehingga ukuran badan sanatlah berpengaruh dalam proses respirasi pada serangga.

B.     Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian
Waktu      : JUMAT, 29 maret 2013 ( 13:00 - 16:30 )
Tempat    : Laboratorium SMA Negeri 1 Bontomarannu



BAB III METODE PENELITIAN
ALAT Dan bahan
1. Respirometer sederhana
2. 2 ekor belalang
3. Kristal NAOH/KOH
4. Eosin/tinta
5. Vaselin/[lastisin
6. Kapas
7. Pipet/siring
Cara kerja:
1. Bungkuslah Kristal NaOH/KOH dengan kapas, lalu masukkan dalam tabung respirometer.
2. Masukkan belalng kedalam respirometer, kemudian tutup dengan pipa berskala.
3. Oleskan vaselin/plastisin pada celah penutup tabung 
4. Tutup ujung pipa berskala dengan jari kurang lebih 1 menit, kemudian lepaskan dan masukkan setetes eosin dengan menggunakan pipet/siring
5. Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala setiap 1 menit 
6. Ulangi cara kerja di atas, menggunakan hewan belalang. Jangan lupa bersihkan eosin yang terdapat di dalam tabung respirometer pada percobaan sebelumnya.

HASIL PENGAMATAN
Jarak yang Ditempuh Eosin Menit ke  ….
Skala yang Ditempuh (cm)
Belalang 1
Belalang 2
1
0,08
0,08
2
0,19
0,16
3
0,28
0,21
4
0,38
0,26
5
0,44
0,3




BAB IV LAMPIRAN



BAB V P E N U T U P
KESIMPULAN
            Dari percobaan kelompok kami lakukan dapat di simpulkan beberapa hal terkait dengan pernafasan pada jangkrik yaitu;
1.      Jankrik bernafas dengan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.
2.     Fungsi dari KOH dalam percobaan adalah untuk mengikat gas buangan karbondioksida dari pernafasan jangkrik.
3.      Fungsi eosin pada percobaan sebagai petunjuk laju kecepatan pernafasan.
4.      faktor – faktor yang mempengaruhi pernafasan pada dan belalang adalah ukuran atau berat badan tubuh jangkrik dan belalang, ketersediaan oksigen yang cukup dalam ruangan (respirometer), suhu ruangan.




LAPORAN KAPASITAS PARU-PARU PADA MANUSIA




Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga tersusunnya tugas laporan ini.
Dalam penyusunan tugas laporan yang berjudul “Laporan penelitian kapasitas paru-paru pada manusia” penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu penyusunan tugas laporan ini.
Penulis sudah bekerja keras agar laporan ini bisa sempurna, akan tetapi di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna dan tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu penulis berharap untuk mendapat kritikan dan saran yang membangun agar penulis bisa lebih baik lagi untuk membuat tugas laporan yang selanjutnya. Penulis juga berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.



Tertanda kelompok 4

Tim Penulis




BAB 1 Pendahuluan
A. Latar belakang
Kita dapat hidup tanpa makanan dan minuman selama beberapa hari, tetapi kita perlu bernapas setiap beberapa detik. Hanya sedikit orang yang dapat tetap hidup lebih dari lima menit tanpa bernapas. Mengapa kita perlu bernapas?
Kita perlu bernapas untuk memasukkan oksigen dari udara dan mengeluarkan gas buangan, yaitu karbon dioksida. Oksigen tersebut diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk melakukan respirasi. Respirasi adalah serangkaian reaksi biokimiawi yang memerlukan oksigen untuk mengoksidasi atau membakar zat-zat makanan guna menghasilkan energi yang diperlukan makhluk hidup dengan hasil samping berupa karbon dioksida. Energi diperlukan oleh tubuh makhluk hidup untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan, seperti bergerak, tumbuh, dan berproduksi.
Setiap makhluk hidup pasti bernapas. Pada setiap manusia ataupun hewan frekuensinya berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah besarnya kapasitas paru-paru seseorang.
Dalam beberapa percobaan kali ini, kita dapat mengetahui apa yang menjadi bukti bahwa setelah kita menghirup oksigen kita akan menghembuskan karbondioksida. Selain itu kita juga mengetahui bahwa memang semua makhluk hidup itu bernapas.

B. Tujuan
1.      Menjelaskan proses pernapasan pada manusia.
2.      Mengetahui kapasitas paru-paru manusia.
3.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas paru-paru manusia.




BAB II PEMBAHASAN

1.     PENGERTIAN

Paru-paru adalah organ tubuh manusia yang terdapat di dalam dada. Paru-paru ini mempunyai fungsi memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.
Paru-paru merupakan organ dalam sistem pernafasan dan termasuk dalam sistem kitaran vertebrata yang bernafas. Ia berfungsi untuk menukar oksigen dari udara dengan karbondioksida dari darah dengan bantuan hemoglobin. Proses ini dikenali sebagai respirasi atau pernafasan.
Manusia menghirup udara untuk mendapatkan oksigen, namun tidak semua udara yang dihirup dapat digunakan oleh tubuh, karena udara tercampur dengan berbagai jenis gas. Pada waktu kita bernapas, paru-paru menarik udara dari ruang tenggorokan. Saat dihembuskan, rangka tulang rusuk tertarik ke arah dalam, dan diafragma di bawah tulang rusuk bergerak ke atas. Ketika paru-paru mengecil, udara yang ada di dalam kantung udara sedikit demi sedikit terdorong ke luar melalui batang tenggorokan.

2.     Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian
Waktu      : JUMAT, 29 maret 2013 ( 13:00 - 16:30 )
Tempat    : Laboratorium SMA Negeri 1 Bontomarannu



BAB III METODE PENELITIAN

Alat dan bahan:
1. Bak air yang besar/baskom
2. Botol toples/cergen yang bervolume 5 liter
3. Selang plastic lebih kurang 40 cm
4. Air secukupnya
5. Spidol besar
6. Sepasang siswa perempuan dan laki-laki yang menjadi objek percobaan.

Cara kerja:
1. Letakkan botol/cergen bervolume 5 liter dan isilah dengan air sebanyak 100cm3 secara bertahap hingga penu, sambil dibuat skala dengan spidol.
2. Baliklah botol berskala yang telah penuh air tersebut pada bak air sambil dipasang selang karet.
3. Hiruplah napas dalam-dalam dan hembuskan napas sekuat-kuatnya lewat mulut kedalam botol berskala melalui selang plastic/selang karet.
4. Amati berapa volume air yang turun (volume air yang turun berarti kapasitas udara pernapasan kita)
5. Lakukan dengan cara yang sama baik laki-laki maupun perempuan
6. Bandingkan kapasitas pernapasan paru-paru antara laki-laki dan perempuan.
7. Catatlah hasil pengamatan dalam table .
8. Lakukan pula pangukuran kapasitas pernapasan paru-paru setelah berlari-lari di tempat selama 2 menit.

Hasil Pengamatan
O
NAMA SISWA
L/P
AKTIVITAS
FREKUENSI NAFAS/
ml
1.
Haswir
L
1. Duduk santai
6 ml
2. Lari-lari selama 2 menit
12 ml
2.
Junaeni
P
1. Duduk santai
8 ml
2. Lari-lari selama 2 menit
12 ml





BAB IV LAMPIRAN



BAB V PENUTUP
 Kesimpulan :
Jenis kegiatan / aktivitas akan mempengaruhi frekuensi pernafasan dan
denyut nadi. Pengeruh ini adalah berbanding lurus. Hal ini disebabkan karena aktivitas berat membutuhkan energi yang besar, dan untuk mendapatkan energi itu melalui proses pembakaran yang memerlukan oksigen. Jadi aktitas berat memerlukan oksigen dalam jumlah besar, sehingga kita melakukan pernafasan dengan frekuensi lebih banyak. Kemudian oksigen yang didapat dalam jumlah besar akan dibawa oleh sel darah, sehingga menyebabkan frekuensi denyut nadi semakin besar.







Senin, 01 April 2013

LAPORAN HASIL UJI MAKANAN

KELOMPOK 4:

Sri Murtini
Andikayanti
Muh. Imam Ayusal
ST.Gunawati
Junaeni



KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan kami kesehatan dan rahmatnya,sehingga kami mampu menyelesaikan laporan tentang penelitian biologi yang kami laksanakan padahari rabu tanggal 06 maret 2013 di laboratorium SMA Negeri 1 Bontomarannu . Tak lupa pula, kami ucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu kami terutama ibu Diyah Mardian, S.Pd sebagai pembimbing sekaligus sebagai guru bidang studi biologi, dalam hal penyelesaian laporan ini, sehingga kami bisa lebih memahami mengenai isi kandungan makanan yang kita makan sehari-hari.

Seluruh isi laporan ini memang jauh dari kesempurnaan, maka kami tim penulis sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai evaluasi untuk menyempurnakan tugas yang telah kami buat ini.













Tertanda kelompok 4



Tim Penulis




BAB I PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi senyawa - senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari -harinya. Makanan  dapat membantu kita dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana tidak seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan) esensial
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi asam lemak yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.

B.             Rumusan Masalah
    
  1. Bahan makanan apa saja yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan glikosa?
  2. Apakah ada pengaruh larutan fehling  A + B (benedict) tehadap larutan makanan?
  3. Apakah ada pengaruh larutan biyret terhadap larutan makanan?
  4. Bagaimana membedakan makanan  bergizi dengan makanan yang tidak bergizi?

C.              Tujuan

1.     Mengetahui dan membuktikan kandungan glukosa pada makanan
2.     Mengetahui dan membuktikan kandungan karbohidrat pada makanan
3.     Mengetahui dan membuktikan kandungan lemak pada makanan
4.     Mengetahui dan membuktikan kandungan vitamin pada makanan

D.              Manfaat Penelitian
·        Bagi siswa:
kami dapat memperoleh pengetahuan tentang zat-zat makanan yang terkandung dalam makanan serta dapat membedakan makanan-makanan yang mengandung zat karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan glikosa.
·        Bagi Guru:
Guru bisa menerapkan materi dan mengajari langsung cara uji makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan glikosa.







BAB II PEMBAHASAN

1.     PENGERTIAN

a.        Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk setiap aktivitas, ia merupakan senyawa organik terbesar yang biasa terdapat pada tanaman seperti gula sederhana, amilum, selulosa. Makanan yang kaya karbohidrat dapat menghasilkan rasa kenyang, mengontrol gula darah, tingkat kolestrol dan trigliserid, dan metabolisme insulin. Juga sangat penting untuk saluran pencernaan, mencegah sembelit dan masalah usus.

b.       Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C,H,O,N dan pada beberapa jenis protein mengandung unsure S (belerang) dan P (fosfor).
c.         Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam eter, kloroform, benzene, atau alkohl panas.Lemak bias digolongkan menjadi lemak sederhana dan lemak kompleks

d.       Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang terkandung dalam berbagai makanan dan diperlukan untuk mengatur serta memperlancar metabolisme tubuh.

Berdasarkan jenis pelarutnya, vitamin dibedakan menjadi:
1.  Vitamin yang larut dalam lemak
• Vitamin A
• Vitamin D
• Vitamin E
• Vitamin K
2. Vitamin yang larut dalam air
• Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B1 , B12, dan biotin)
• Vitamin C

e.     Glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida adalah salah satu sumber karbohidrat terpenting, yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi.


2.      Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian
Waktu      : Rabu, 06 maret 2013 ( 13:00 - 16:30 )
Tempat    : Laboratorium SMA Negeri 1 Bontomarannu








BAB III METODE PENELITIAN

Bahan:
1.    Karbohidrat
a.     Nasi
b.    Ubi kayu
c.     Roti tawar
d.    Kentang

2.     Protein
a.     Tempe
b.     Telur
c.      Tahu

3.     Glukosa
a.     Gula halus
b.     Susu putih
c.      Kanji

4.     Lemak
a.     Minyak
b.     Kecap
c.      Margarine
d.     Kertas minyak

5.     Vitamin
a.     Vitamin c
b.     Jeruk
c.      Tomat
d.     Minuman
e.      Betadin
f.       Alcohol
Alat:
1.     Tabung reaksi
2.     Lumping dan alu
3.     Rak tabung reaksi
4.     Jepitan tabung
5.     Pipet tetes
6.     Kaki 3
7.     Saringan kaki 3
8.     Plak tetes
9.     Pembakar spiritus
10.                         Gelas beker 500 ml
11.                         Gelas beker 100 ml
12.                        Pemebersih tabung
13.                         Pisau
14.                        Sendok

Cara Kerja

1.      Uji Karbohitrat
a.     Tumbuk dan haluskan bahan makanan seperti nasi, ubi, roti, tempe, tomat, tepung terigu.
b.     Sediakan plat tetes dan isilah dengan bahan makanan yang sudah ditumbuk/ dihaluskan!
c.      Setiap lubang dalam platelet ditetesi dengan larutan Yodida sebanyak 5 tetes!
d.     Aduk hingga tercampur rata dan amatai perubahan warna yang terjadi!
e.      Maka apa bila berubah warnah ke ungu kehitaman tandanya bahan makanan mengandung karbohidrat yang tinggi.


2.      Uji Protein
a.     Sediakan plat tetes dan isilah dengan bahan-bahan makanan yang sudah ditumbuk / dihaluskan (putih telur, kuning telur, tempe, dan tahu).!
b.     Tetesi sekitar empat tetes larutan biuret  tiap lubang dalam platelet!
c.      Aduk hingga tercampur rata dan amatai perubahan warna yang terjadi!
d.     Maka apabila bahan makanan yang mengandung protein akan  berubah bewarna ungu.

3.      Uji Glukosa
a.     Sediakan 4 tabung reaksi!
b.     Isilah tabung I dengan Susu, tabung II dengan Gula, tabung III dengan Glukosa ditumbuk dan tabung IV disisi Kanji.
c.      Masing-masing tabung ditetesi dengan lima tetes larutan benedict dan kemudian dikocok!
d.     Siapkan pembakar spiritus dan panaskan air 100 ml hingga mendidih, kemudian masukkan semua tabung reaksi kedalamnya dan biarkan beberapa saat
e.      Angkat tabung reaksi dan amati perubahan warna yang terjadi!
f.       Maka apabila bahan makanan yang mengandung glukosa akan berubah bewarna merah bata.



4.      Uji Lemak
a.     Sediakan selembar kertas minyak !
b.     Gosoklah sejumlah kecil dari tiap jenis bahan makanan yang akan diuji dengan kertas sampul tersebut!
c.      Tandailah kertas tadi dan angin-anginkan sebentar
d.     (bahan makanan yang mengandung lemak akan menunjukkan adanya bekas olesan yang tembus pandang atau transparan)

5.    Uji Vitamin
a.     Sediakan 4 tabung reaksi.
b.     siapkan sampel vitamin-C, tomat, jeruk-nipis, dan minuman jeruk kemasan.
c.      Kemudian isis tabung reaksi dengan larutan yodida, 1ml.
d.     tetesi tabung reaksi yang memiliki yodida dengan beberapa tetes sampel sampai warnanya berubah.
e.      Hentikan tetesan jika warna larutan sudah birukehitaman, (warna biru kehitaman menunjukkan di dalam sampel terkandung vitamin c).

6. Uji Emulsi Lemak
a.     Masukkan air kedalam tabung reaksi.
b.     kemudian masukkan minyak dan alcohol sesudahnya.
c.      setelah itu guncang-gungcangkan tabung reaksi sehingga air minyak dan alcohol menyatu.




A. Hasil Pengamatan
Tabel 1 : Hasil pengamatan uji karbohidrat, uji protein, dan uji glukosa
NO
JENIS UJIAN
BAHAN UJI
HASIL  PENGAMATAN
PERUBAHAN WARNA
ADA/ TIDAK ADA
SEBELUM
SESUDAH
1
UJI KARBOHIDRAT
1
NASI
PUTIH
HITAM
ADA

2
KENTANG
PUTIH KUNIG
HITAM
ADA
3
UBI KAYU
PUTIH KUNIG

TIDAK
4
ROTI TAWAR
COKLAT PUTIH
HITAM
ADA
5
PISANG
KUNING
HITAM
ADA
2
UJI PROTEIN
1
PUTIH TEKUR
PUTIH
UNGU
ADA

2
KUNING TELUR
KUNING
UNGU
ADA
3
TEMPE
PUTIH
HITAM
ADA
4
TAHU
PUTIH
UNGU
ADA
3
UJI GLUKOSA
1
SUSU
PUTIH
PUTIH KUNING
ADA

2
GULA
PUTIH
PUTIH KUNING
ADA
3
KANJI
PUTIH
KUNING
ADA
4
GLUKOSA
PUTIH
MERAH BATA
ADA

Keterangan ;
1.     Uji  karbohidrat,: Makanan yang warnanya berubah menjadi kuning berarti mengandung glukosa.
2.     Uji protein,: Makanan yang warnanya berubah menjadi ungu setelah ditetesi biuret berarti mengandung protein.
3.     Uji glukosa,: Makanan yang warnanya berubah menjadi kuning berarti mengandung glukosa.

Kesimpulan:
·        KARBOHIDRAT
Ketika makana di uji dengan menggunakan larutan yodium maka pada saat meneteskan larutan yodium kemakanan maka dapat diketahui apakah makanan tersebut mengandung karbohidrat atau tidak dengan melihat warna pada makanan yang telah di tetesi larutan yodium. Apabila warna makan tersebut berwarna hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Dari hasil penelitian dibuktikan bahwa makanan yang  mengandung karbohidrat pada uji coba di atas makanan yang mengandung karbohidrat terbanyak adalah : nasi kemudian roti tawar, ubi, pisang, dan kentang.
·        PROTEIN
Untuk menguji makanan yang mengandung protein dibutuhkan larutan biuret. Makanan yang mengandung protein ketika di teteskan biuret akan berwarna ungu, selain dari warna itu maka makanan tersebut tidak mengandung protein.
·        GLUKOSA
Untuk menguji glukosa maka dibutuhkan larutan benedict. jadi setiap makanan ketika dijuji dengan meneteskan benedict dapat diketahui bahwa makanan tersebut mengandung glukosa atau tidak. cara membuktikannya yaitu ketika makanan yang ditetesi benedict akan berwarna merah bata.



TABEL 2 : UJI VITAMIN
NO
SARI  MAKANAN yang dI UJI
Jumlah Tetesan yang dI Perlukan untuk Menetralkan iodida
%
1
Vitamin –c
10 tetesan

2
Tomat
250 tetesan
4%
3
Ale-ale
(tidak mengandung vitamin-c)
0
4
Air perasan jeruk nipis
200 tetes
5%
5
Palppy orang
100 tetes
10%

KETERANGAN :
Untuk mengetehui berapa ( % ) kandungan di dalam sari makanan  mengunakan
Rumus:
Kesimpulan:
·        VITAMIN
Semakin kurang kadar tetesnya semakin banyak vitaminnya.
  

Tabel 3 : Hasil pengamatan uji lemak pada makanan

NO
JENIS UJI
BAHAN UJI
HASIL PENGAMATAN
KERTAS MINYAK (Transparan/Tidak)
Ada/ Tidak
1
UJI LEMAK
1
MENTEGA
TRANSPARAN
Ada
2
MINYAK GORENG
TRANSPARAN
Ada
Keterangan:
Kertas yang Transparan sebagai indikator bahwa makanan tersebut mengandung lemak.
Kesimpulan:
·        LEMAK
Untuk manguji bahwa makanan tersebut mengandung lemak atau tidak itu membutuhkan bahan sepertikertas minyak. pada saat bahan makanan ditempelkan pada kertas minyak yang mengandung lemak akan berwarna transparan(tembus pandang).




BAB IV LAMPIRAN

Uji Lemak





Uji Protein

Uji Vitamin

Uji Glukosa

Uji Karbohidrat




BAB V PENUTUP
Kesimpulan:
Berdasarkan dari hasil praktek, hipotesis yang saya buat ternyata TIDAK TERBUKTI, karena tidak semua makanan mengandung lemak, glukosa, karbohidrat, dan protein. Maka kesimpulannya adalah,
1.              Jika bahan makanan berubah menjadi warna hitam kebiruan setelah dicampur oleh yodida maka makanan tersebut mengandung amilum/karbohidrat.

2.              Jika makanan tersebut berubah warna menjadi warna orange-kekuning-kuningan setelah dicampur benedict / phelin A dan dibakar maka makanan tersebut mengandung glukosa.

3.              Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjadi transparant setelah dijemur, maka makanan tersebut mengandung lemak.

4.              Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes biuret berubah warna menjadi violet maka makanan tersebut mengandung protein.

5.              Semakin banyak tetesan iodida di teteskan pada makanan maka semakin sedikit vitamin yang dimiliki pada makanan tersebut.